Naskah Panggung Boneka: Mengasihi seperti yang Kristus Ajarkan



Seringkali kita mengalami kesulitan tersendiri dalam pelayanan anak. Panggung boneka merupakan salah satu alternatif metode pelayanan anak yang cukup efektif. Tetapi kesulitan lainnya adalah mendapatkan naskah panggung boneka yang cukup baik. Saya mencoba membagikan naskah panggung boneka yang sedapatnya bisa dimaninkan dengan simple dan ringkas. Selamat menyimak.

Sinopsis:
Tom merupakan seorang anak yang sibuk dengan gadgetnya sehingga tidak mempedulikan sekitarnya termasuk teman-teman dan mamanya. Suatu ketika, di jalan Tom sedang asyik bermain gadget hingga tidak memperhatikan keadaan jalan ketika menyebrang. Tom diserempet motor dan mengalami luka-luka. Untungnya ada Petra dan Meta yang menolong Tom untuk dibawa ke rumah sakit. Di rumah sakit, Tom dibesuk oleh kak Lina, pembina Sekolah Minggu Tom. Kak Lina menceritakan perumpamaan orang Samaria untuk mengingatkan Tom bahwa Petra dan Meta memberikan contoh yang baik untuk tetap mengasihi orang yang pernah melukainya. Kisah orang Samaria yang baik hati menjadi contoh bagi Tom, Petra dan Meta betapa pentingnya tetap mengasihi sesama kita walaupun dia pernah melukai kita.

Tokoh
Tom: Sangat sibuk dengan gadgetnya, sulit diberitahu, keras kepala.
Petra: Teman Tom, dicuekin oleh Tom ketika meminta tolong diajari Matematika.
Meta: Teman Tom, tidak ditolong Tom ketika sedang kesulitan membawa buku yang terlalu banyak.
Kak Lina: Pembina Sekolah Minggu Tom, Petra dan Meta.
Mama Tom

Narator 
Nah, adik-adik kita akan bersama mendengarkan kisah teman kakak yang bernama Tom. Tahu tidak, Tom itu pintar loh, pelajaran di sekolahnya bagus-bagus. Siapa yang mau kaya Tom? (Tom muncul sambil sibuk main gadget).
Nah itu Tom, yuk kita panggil dia. Tom .. halo Tom, (Tom tidak bergeming). Wah Tom sibuk sama gadgetnya, siapa di sini yang suka bermain Handphone? Ada yang kaya Tom tidak, susah dipanggil kalau sudah sibuk dengan gadgetnya. Ah, kakak kesal dengan Tom, dicuekin, kakak pergi saja ah cari teman yang lain. (narator pergi ke belakang)

Setting : Tom masih asyik bermain gadget, muncul mama dari belakang. Musik di setting santai dan tidak ramai.
Mama         : Aduh, aduh, sudah jam berapa ini Tom main HP mulu. Tom, Tom, Tom … (Panggil makin mendekat, terakhir HP diambil)
Tom             : Ih, mama, kan lagi seru nih. Sudah mau menang tadi tinggal lawan musuh terakhir. Ayo lah ma, kembalikan HP nya.
Mama           : Eh, eh… Tidak bisa, kamu lihat ini sudah jam berapa? Dari pulang sekolah sampai jam 7 malam kamu belum mandi, belum makan, belum belajar. Kalau sudah pegang HP pasti begini, lupa waktu.
Tom             : Yah mama… Kalau mandi mah sekalian besok pagi aja ma, kan dingin airnya. Lagi malas makan juga, masih kenyang, nanti kalau kebanyakan makan takut gendut kaya om di sebelah rumah. Kalau belajar mah gampang, nilai Tom bagus-bagus tuh, apalagi matematika cuma lihat sekali Tom sudah bisa. Siapa dulu dong, Tom gitu loh. Betul ga teman-teman? (sambil melihat ke audience)
Mama           : Aduh, aduh, kamu ini kalau dibilangin pasti susah dan mengganggap remeh. Sudah, sudah, kalau kamu tidak mau menurut sama mama, tidak mau mandi, tidak mau makan, tidak mau belajar, mama akan sita HP kamu sampai satu bulan.
Tom             : Ihhh, mama begitu deh, jangan disita dong, please ma. Tom janji deh berikutnya pasti mandi, makan dan belajar.
Mama           : Oke, ini yang terakhir ya, berikutnya mama akan sita HP kamu dan ingat tidak ada bawa HP ke sekolah.
Tom             : Tenang ma, Tom kan anaknya penurut, siapa dulu dong, Tom gitu loh.
(Tom keluar dari panggung kanan dan mama mengikuti Tom keluar)

Setting di sekolah, jam istirahat, musik riang, suasana riuh di sekolah.
Tom keluar lebih dahulu kemudian wayang-wayangan anak sekolah muncul berlalu lalang. Tom terkesan cuek karena sedang sibuk dengan gadgetnya. Petra muncul mendekati Tom sambil bawa buku.
Petra            : Tom, Tom, Tom. (Kesal dicuekin kemudian kepalanya menghalangi Tom yang sibuk).
Tom             : Duh, kamu ngapain sih Petra, mengganggu saja. Di rumah mama yang gangguin, di sekolah kamu yang gangguin. Pergi sana Petra.
Petra            : Wah, kamu usir aku kaya kucing saja Tom, aku kan datang mau minta tolong sama kamu. Lagipula memangnya boleh bawa HP ke sekolah. Untung aku tidak laporin kamu sama pak Andi.
Tom             : (Lepaskan gadgetnya) Wah, kamu sekarang berani lapor-lapor ya. Nanti aku laporin balik kamu pernah nyontek PR aku kemarin. Sudah ah, aku sibuk nih, gara-gara kemarin mama marah jadinya ga tamat gamenya.
Petra            : Tom, bantu aku dong, pelajaran matematika nih, aku nyontek PR kamu juga karena aku tidak bisa. Ayo ajarin aku dong Tom supaya aku mengerti pelajaran Mat ulangan nanti. (sambil mendekati Tom)
Tom             : Kan aku sudah bilang aku sibuk, kamu belajar sendiri sana. Makanya jadi pelajar jangan bodoh, jadinya merepotkan aku kan. Sudah sana, jangan ganggu aku. (pergi meninggalkan Petra)
Petra            : (Sambil menangis) Hu..Hu..Hu.. aku kan cuma minta diajarkan kenapa Tom pelit banget ya sama aku. Hu.. hu.. hu.. (sambil berjalan menghilang)



Setting suasana sekolah, Petra keluar lebih dahulu, musik santai.
Tom             : Huh, kesal banget deh aku. Gara-gara Petra gamenya ga selesai-selesai. Kemarin mama, hari ini Petra. Kenapa sih ganggu orang lagi senang.
(Meta berjalan melewati Tom sambil membawa buku-buku yang menumpuk dan terjatuh karena tersandung)
Meta             : Aduhh.. aduh… kakiku keseleo nih, Tom tolong aku dong, Tom, Tom. Aduhh…aduh…
(Kemudian datang Petra menolong Meta)
Petra            : Kamu kenapa Meta? Bukumu jatuh di lantai semua. Wah kaki kamu bengkak nih. Tom, bantuin Meta nih.
Meta             : Aduhh.. aku tadi tidak sengaja jatuh karena bawa buku dari perpustakaan. Terima kasih Petra sudah menolong aku. Aduhh.. kakiku sakit banget …
Petra            : (Mendekati Tom dan mengambil HP nya) Tom, kamu jahat banget sebagai teman. Meta jatuh pun kamu tidak mau menolongnya. Cuma gara-gara game kamu tidak peduli sama orang lain. Lihat saja aku akan laporin kamu ke pak Andi.
Tom             : Eh, eh, kok main ambil HP ku. Duh sabar dong, aku pasti bantu, aku tahu kok Meta jatuh, aku pasti menolong. Nanti setelah aku selesaikan dulu level ini. Jangan dilaporin dong. Ayo Met, aku bantuin kamu, nih aku bantu Meta kok. (sambil mengangkat Meta).
Petra            : Huh, kalau begini baru dah sibuk bantuin, aku tetap laporin kamu. Masa aku diam saja melihat orang melakukan kesalahan, namanya aku tidak jujur dong. Aku bohong sama pak Andi. Bohong itu kan dosa, betul tidak teman-teman?
(sambil menyanyikan Bohong..bohong itu dosa)
Tom             : (lagu setengah dipotong Tom) Stop, stop. Aku mau pulang saja, heran sama kalian. Ditolong salah, ga ditolong juga salah. Kalian membuat aku kesal. (Tom pergi)
Meta             : Petra, sudah aku tidak apa-apa. Aku bisa berjalan pelan-pelan kok. Aku mau kembalikan buku dulu, terima kasih sudah menolong ya.
Petra            : Tidak apa-apa Meta, sini aku tolong bawakan bukunya. Setelah ini kita pulang bersama yuk, makan eskrim di Mang Udin, sekalian aku traktir karena kamu sudah ajarin aku Matematika.
Meta             : Wah asyik. Ayo Petra. (Meta dan Petra pergi)


Setting dalam suasana jalanan, kendaraan banyak berlalu lalang, setting lagu agak menegang.
(Tom keluar sambil asyik bermain gadget, akan menyebrang jalan kemudian tiba-tiba ada motor menabrak Tom)
Tom             : Aduhh…aduh.. aduh… Sakit… sakit … sakit… tolong aku, tolong …
(Meta dan Petra keluar dan melihat Tom yang sedang kesakitan)
Petra            : Meta, lihat itu kayanya Tom deh di pinggir jalan. Kenapa ya?
Meta             : Wah iya betul, kelihatannya dia ada luka di kepala dan kakinya, ayo kita kesana.
(Petra dan Meta berjalan mendekati Tom)
Meta             : Kamu kenapa Tom? Kok kepala sama kaki kamu luka?
Tom             : Aduhhhh… aku ditabrak motor tadi karena saat akan menyebrang aku melihat HP. Aku tidak melihat kalau ada motor soalnya aku lihat jalanan sepi. Aduhh... kakiku sakit.
Petra            : Makanya Tom, kalau HP tuh jangan dipelototin terus. Sekarang kejadian kan ditabrak motor, rasain tuh.             
Meta             : Petra!! Kamu kok begitu, teman kita lagi kena musibah loh. Ayo kita tolong Tom, angkat dia ke pinggir dulu, kamu bawa air minum tidak? Wah ini ada HP nya Tom, coba aku telp mamanya.
(Petra mengangkat Tom kemudian memberikan air minum kepada Tom)
Petra            : Ini Tom air minumnya, maaf ya aku malah syukurin kamu kecelakaan.
Tom             : Iya tidak apa-apa Petra, terima kasih kamu menolong aku. Aduh.. kakiku sakit..
Meta             : Tom tunggu ya, aku sudah beritahu mama kamu, dia lagi ke sini untuk bawa kamu ke rumah sakit.

(Mama Tom datang kemudian membawa Tom ke rumah sakit (siapkan gambar mobil ambulance))
Setting suasana rumah sakit, musik tenang. Tom menggunakan bantuan tongkat untuk berlatih berjalan dengan mama di rumah sakit.
Mama           : Gimana Tom, kamu sudah bisa lebih enak jalannya?
Tom             : Masih agak sakit mama tapi untuk jalan masih bisa pelan-pelan.
Mama           : Ya, pelan-pelan saja ya, nanti kalau sudah bisa jalan dengan lancar baru masuk sekolah dan kamu bisa melakukan kegiatan yang kamu senangi kaya dulu, bisa bersepeda, main bola, main HP.
Tom             : Ah, sudahlah ma, aku kapok main HP terus, aku keasyikan sampai tidak tahu ada motor lewat. Untung ada Petra dan Meta menolong.
(Tidak lama terdengar suara Petra dan Meta datang besuk)
Petra dan Meta: Tom… !!!
Mama           : Wah itu Petra dan Meta, ayo ke sini. Kalian datang dari sekolah ya?
Petra            : Iya tante, kami sekalian besuk Tom, gimana kamu sudah lebih lancar jalannya?
Meta             : Iya Tom, ayo cepat pulih supaya kita bisa main petak umpet kaya dulu. Paling seru kalau kamu yang jadi, susah kalau adu lari sama kamu, pasti kalah.
Tom             : Ah kalian ini, buat saya jadi kangen suasana sekolah.

(Tidak lama terdengar suara pembina SM datang bernama Kak Lina)
Kak Lina        : Halo Tom dan tante. Wah ada Petra dan Meta juga ya datang ke sini besuk Tom.
Mama           : Wah Tom banyak yang datang besuk, pasti senang karena sudah hampir seminggu di rumah sakit. Mama ambilkan minuman dan snack ya buat kalian.
Kak Lina        : Wah tante sudah tidak perlu repot-repot.
Mama           : Tidak apa-apa (sambil pergi meninggalkan mereka)
Kak Lina        : Bagaimana Tom, kamu sudah lebih enak?
Tom             : Iya kak, sudah lumayan, pengen cepat sembuh supaya bisa beraktivitas lagi, semoga sih besok bisa ke Sekolah Minggu.
Meta             : Iya Tom, ayo besok ada Cerdas Cermat Alkitab loh, ada kamu baru seru.
Tom             : Ah kamu Meta, selalu tidak lupa sama aku padahal waktu itu aku jahat sama kamu, tidak peduli dan tidak mau membantu kamu waktu jatuh. Tapi kamu dan Petra mau bantu aku waktu aku diserempet motor.
Petra            : Sudah Tom, tenang, kami sudah memaafkan kok. Kan ini gunanya teman.
Kak Lina        : Wah kalian bagus sekali, mau saling mengasihi seperti apapun keadaannya. Kak Lina jadi ingat satu cerita oleh Tuhan Yesus yang berjudul orang Samaria yang baik hati. Ceritanya begini.
Gambar 1      : Ada seorang bapak yang sedang berjalan menuju kota Yerikho. Ia berangkat dari kota Yerusalem. Jalan itu amat sepi, yang terdengar hanya bunyi siulannya.
Gambar 2      : Tanpa diduga, datanglah sekawanan perampok yang merampas semua hartanya dan memukuli bapak itu sampai babak belur. Oh, kasihan, lukanya amat parah!
Gambar 3      : “Tolong, oh tolonglah aku,” rintihnya. Hari amat panas, dan ia amat kesakitan. Ada seorang imam lewat, tapi … ia segera berjalan menjauhi bapak itu.
Gambar 4      : Beberapa waktu kemudian seseorang lewat di jalan itu pula. Tapi ia segera menjauhi bapak yang sudah kepayahan karena lukanya yang amat parah.
Gambar 5      : “Oh, sakit sekali, to… long a…ku,” rasa sakit semakin menyengat. Datang seorang Samaria, ia jatuh kasihan melihat orang yang menderita ini.
Gambar 6      : Orang Samaria adalah musuh orang Yahudi, tetapi ia tidak mengingat hal ini. Sebaliknya ia segera mengobati dan membawa bapak ini ke penginapan.
Gambar 7      : Sepanjang malam ia menjaga dan mengobati sang bapak hingga rasa sakitnya berkurang. Dan dua dinar diberikan kepada pemilik penginapan untuk perawatannya.
Gambar 8      : Itulah contoh kasih yang sejati. Kasih yang diberikan bahkan terhadap orang yang dianggap musuh. Kasihilah sesamamu manusia, demikian Tuhan mengajar kita.
Tom             : Ah, aku jadi malu kak, aku sudah seperti imam yang tidak peduli dengan sesamanya, aku tidak mau ngajarin Petra, aku tidak mau menolong Meta waktu jatuh. (sambil sedih)
Meta             : Sudah Tom, yuk kita belajar mengasihi sesama kita. Kita saling mengingatkan untuk mau saling peduli dengan sesama kita.
Petra            : Iya Tom, seperti yang dikatakan Tuhan Yesus untuk mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri. Betul tidak teman-teman? (interaksi ajak ulang kata-kata)
Kak Lina        : Dan jangan lupa, kita bisa mengasihi karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita.
Tom             : Terima kasih teman-teman dan kak Lina. Aku mau belajar mengasihi sesamaku lebih sungguh lagi. Teman-teman ingat ya kita harus mengasihi sesama kita karena Allah lebih dulu mengasihi kita. (Muncul mama)
Mama           : Wah, kayanya seru nih ya obrolannya. Tom, kamu diminta pindah ke ruang perawatan, dokter mau memberikan obat.
Petra            : Ayo Tom, aku bantu. (Petra dan Tom keluar lebih dulu, diikuti Kak Lina, Meta dan terakhir mama.

Narator keluar memberikan kesimpulan mengingatkan apa yang menjadi pesan penting yaitu mengasihi sesama karena Allah lebih dulu mengasihi kita. Berikan contoh-contoh.

Posting Komentar

1 Komentar